Sabtu, 22 Maret 2014

vygotsky

kelompok 16:
Arifa Ulia Bahri_131301053 (vygotsky)
Riyan Kurnia Aswari_121301060 (vygotsky)
Azrah s_131301017 (brofenbrenner)
Elvira Deviyanti N_131301041 ( brofenbrenner)
Khalishah Fitri_131301049 (vygotsky)



Ini ceritaku….!!! (with vygotsky’s teory)
Vygotsky menyatakan bahwa kemampuan kognitif berasal dari hubungan sosial dan kultur, perkembangan anak tidak bisa dipisahkan dari kegiatan sosial dan kuktural ( Holland, dkk.,2001). Perkembangan memori, perhatian, dan nalar, melibatkan pembelajaran untuk menggunakan alat yang ada dalam masyarakat.  Teorinya mengandung pandangan bahwa pengetahuan itu dipengaruhi oleh situasi dan bersifat kolaboratif ( Bearison & Dorval, 2002; Maynard, 2001). Memperoleh pengetahuan dapat dicapai dengan baik melalui interaksi dengan orang lain dalam kegiatan bersama.


 
Waktu zaman-zaman sekolah dasar,  saya itu model anak yang pendiam dan pemalu. Sekolah, pulang, kursus di rumah dan jarang berinteraksi dengan orang lain. Hal ini membuat saya menjadi anak yang fasif. Lulus dari sekolah dasar, SMP saya hanya berjarak sekitar empat rumah dari rumah saya. Suasana ini semakin mendukung saya menjadi anak yang pemalu dan fasif. Lulus dari SMP, saya menemukan SMA yang jauh dari rumah dan sekolah berasrama. Hal ini menuntut saya untuk berusaha berinteraksi dengan baik dengan orang-orang baru yang saya temui dan akan hidup bersama. Di dukung juga dengan sistem pembelajaran di SMA serta tuntutan pembentukan citra diri di masyarakat yang kemudian mengubah saya menjadi anak yang aktif dan mudah bergaul.

Salah satu ide unik vygotsky adalah tentang zone of proximal developmental yaitu, istilah untuk serangkaian tugas yang terlalu sulit untuk dikuasai anak secara sendirian tetapi dapat dipelajari dengan bantuan orang lain atau teman yang lebih mahir. Ada batas bawah dari ZPD yaitu, tingkat problem yang dapat di pecahkan oleh anak seorang diri. Dan batas atas yaitu, tingkat tanggung jawab atau tugas tambahan dengan bantuan dari instruktur.


 
Waktu saya berumur kira-kira 5 tahun, ayah saya membelikan saya hadiah sebuah sepeda. Nah.. untuk mengendarai sepeda baru itu, saya pun berusaha belajar mengendarainya. Awalnya saya bingung apa yang harus saya lakukan dahulu, hanya duduk di atas sepeda dan mendorong-dorongnya. Ayah saya pun datang untuk membantu saya belajar mengendarai sepeda baru tersebut. Awalnya saya diperkenalkan dengan bagian-bagian dari sepeda, yang ini rem, ini buat ngayuh sepeda,, dan yang lainnya. kemudian saya dibantu duduk tegak diatas sepeda dan di ajari menjaga keseimbangan. Setelah mampu menjaga keseimbangan dengan baik ( batas bawah ZPD) berikutnya ( di beri batas atas ZPD) saya dibantu dan diajari mengayuh sepeda hingga akhirnya saya bisa mengendarai sepeda itu dengan baik.

Scaffolding adalah sebuah teknik yang sangat berhubungan dengan zone of proximal developmental.  Scaffolding ini merupakan teknik untuk mengubah level dukungan. Selama proses pengajaran, instriktur menyesuaikan jumlah bimbingannya dengan level kemampuan yang telah dikuasai murid. Ketika murid mendapat tugas baru, instriktur akan menggunakan teknik instruksi langsung. Ketika kemampuan murid sudah meningkat, maka bimbingan pun akan semakin dikurangi.
 
Saat belajar bersepeda, setelah ayah saya memperkenalkan bagian-bagian dari sepeda, ayah pun memnyemangati bahwa saya pasti bisa. Mulai dari belajar keseimbangan saya terus di semangati dan di iming-imingi dengan hadiah permen jika saya berhasil menjaga keseimbangan di atas sepeda. Setelah berhasil dan mendapatkan permen saya semakin bersemangat untuk belajar tahap berikutnya. Dengan terus di dukung saya belajar mengayuh sepeda tersebut. Satu kali berhasil mengayuh saya di berikan sorakan meriah, dua kali berhasil mengayuh saya kemudian di beri tepuk tangan. Mulai meningkat lagi ayah saya pun sekedar tersenyum pada saya, hingga akhirnya saya mampu mengayuh sepeda dengan baik. Dan kemudian saya pun di biarkan mempelajarinya dengan sendiri.

Rabu, 12 Maret 2014

Teknologi Membantu Proses Pembelajaran

Teknologi membantu proses pembelajaran
Teknologi merupakan perkembangan alat bantu untuk memudahkan pekerjaan manusia. Teknologi juga sebagai alat untuk pemanfaatan pengetahuan dan ilmu pengetahuan yang telah  memasuki berbagai bidang dalam kehidupan manusia untuk meningkatkan taraf  hidup manusia. Dunia pendidikan pun tidak luput dari integrasi teknologi dalam rangka efektifitas dan efisiensi pembelajaran. Proses pendidikan dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi  yang dapat membantu proses belajar untuk meningkatkan kinerja dengan cara membuat, menggunakan dan mengelola segala proses dan sumber teknologi.
Pada saat ini teknologi memunculkan media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan. Dengan media elektronik, sumber pengetahuan tidak hanya bersumber dari guru, namun juga dapat diperoleh melalui media tersebut. Disamping itu, teknologi juga memunculkan metode-metode pembelajaran baru yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran materi-materi yang susah dipahami melalui bantuan teknologi. Melalui teknologi pula, minat siswa dalam kegiatan pembelajaran dapat meningkat karena proses pembelajaran menjadi interaktif dan menarik.
Proses pendidikan yang semakin pesat saat ini banyak dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail,dsb. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut. Guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet. Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut “cyber teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin populer saat ini ialah e-learning yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet.
Satu bentuk produk Teknologi adalah internet yang berkembang pesat di penghujung abad 20 dan di ambang abad 21. Kehadirannya telah memberikan dampak yang cukup besar terhadap kehidupan umat manusia dalam berbagai aspek dan dimensi. Internet merupakan salah satu instrumen dalam era globalisasi yang telah menjadikan dunia ini menjadi transparan dan terhubungkan dengan sangat mudah dan cepat tanpa mengenal batas-batas kewilayahan atau kebangsaan.
Melalui internet setiap orang dapat mengakses ke dunia global untuk memperoleh informasi dalam berbagai bidang dan pada gilirannya akan memberikan pengaruh dalam keseluruhan perilakunya. Dalam kurun waktu yang amat cepat beberapa dasawarsa terakhir telah terjadi revolusi internet di berbagai negara serta penggunaanya dalam berbagai bidang kehidupan.
Keberadaan internet pada masa kini sudah merupakan satu kebutuhan pokok manusia modern dalam menghadapi berbagai tantangan perkembangan global. Kondisi ini sudah tentu akan memberikan dampak terhadap corak dan pola-pola kehidupan umat manusia secara keseluruhan. Dalam kaitan ini, setiap manusia atau bangsa yang ingin lestari dalam menghadapi tantangan global perlu meningkatkan kualitas dirinya untuk beradaptasi dengan tuntutan yang berkembang. TIK telah mengubah wajah pembelajaran yang berbeda dengan proses pembelajaran tradisional yang ditandai dengan interaksi tatap muka antara guru dengan siswa, baik di kelas maupu luar kelas.
Di masa-masa mendatang, arus informasi akan makin meningkat melalui jaringan internet yang bersifat global di seluruh dunia dan menuntut siapapun untuk beradaptasi dengan kecenderungan itu kalau tidak mau ketinggalan jaman. Dengan kondisi demikian maka pendidikan khususnya proses pembelajaran cepat atau lambat tidak dapat terlepas dari keberadaan komputer dan internet sebagai alat bantu utama.
Untuk saat ini internet sangatlah penting dalam dunia pendidikan terutama untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Dengan adanya internet maka akan memudahkan kita untuk mencari segala yang kita butuhkan. Selain sebagai media pendidikan, internet juga berguna sebagai media untuk sharing antar pelajar yang pada akhirnya bisa membuat kita mengetahui kualitas diri kita dengan orang lain, sehingga kita bisa mengetahui kekurangan dan kelemahan diri kita.

Berikut sedikit ulasan mengenai teknologi baru dalam proses pembelajaran….

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Masyarakat dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi. Tidak terkecuali perkembangan teknologi pendidikan, yang dapat membantu proses belajar untuk meningkatkan kinerja dengan cara membuat, menggunakan dan mengelola segala proses dan sumber teknologi.
 "Saat ini siswa di sejumlah negara sudah dekat dengan perangkat teknologi, setidaknya mereka sudah terbiasa mencari informasi tambahan dari internet, siswa sudah terbiasa dengan perangkat selular canggih. Dengan kemampuan-kemampuan awal tersebut para siswa juga harus disiapkan di dalam kelas dengan teknologi yang biasa mereka gunakan," jelas Magnus Bengtsson, seorang pengamat pendidikan berbasis teknologi dari Promethean UK.
Teknologi, lanjut Magnus, harus dipandang sebagai sarana untuk meningkatkan, mengeksplorasi dan membayangkan, bagaimana berpikir yang nantinya akan membawa kesuksesan.
"Dengan tersedianya perangkat belajar yang berbasis teknologi maju, siswa bisa belajar tambahan di rumah masing-masing atau secara online bisa belajar dengan teman-temannya di tempat berbeda," kata dia. 
Saat ini di dunia teknologi pendidikan berkembang apa yang disebut Interactive Whiteboard Type Promethean ActivBoard 595 Pro Mobile System with EST Projector. Papan multi touch yang kaya fitur ini menggabungkan warna, gerak dan aktivitas suara yang terintegrasi dengan built-in speaker penguat suara stereo sebagai pendukung mata pelajaran. Terpasang pada stand board yang dapat diatur ketinggiannya secara elektrik (motorized height adjustable stand), dilengkapi gantungan proyektor serta proyektor tipe short throw.
Sejumlah negara di Eropa, Amerika, Malaysia, Singapura, Tiongkok, Vietnam sudah menggunakannya. Di Indonesia dalam kurun waktu dua tahun ini sudah ada sekitar 2000 Whiteboard Interactive ini digunakan di sejumlah sekolah-sekolah.
Sarana ini memungkinkan pelaksanaan proses belajar mengajar menjadi aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan bahkan dapat dilakukan kapan saja baik di dalam maupun di luar ruang kelas sehingga proses pembelajaran menjadi sangat produktif dengan hasil akhir akselerasi penyerapan materi belajar yang sangat cepat dan bermutu tinggi.
Dijelaskan lebih lanjut oleh Magnus Bengtsson, para guru pada saat yang bersamaan juga bisa mengetahui apakah para siswa mengerti dan paham dengan apa yang diajarkannya.
"Dengan satu alat lainnya, yang juga bagian dari Interactive Whiteboard memungkinkan guru pada saat yang bersamaan bisa mengetahui apakah para siswa mengerti dan paham apa yang tengah diajarkan," kata dia.
Saling berinteraksi, mengoptimalkan perangkat teknologi pendidikan yang terus berkembang, belajar tanpa ada batas ruang dan waktu adalah sebagian dari berbagai upaya meningkatkan pendidikan bagi para siswa. Selain tentunya para pengajar juga terus membekali diri dengan kemampuan-kemampuan terakhir dalam dunia pendidikan tingkat dunia.